SuaraTasikmalaya – Virus cacar monyet mulai masuk ke Kota Tasikmalaya. Warga Kota Tasikmalaya wajib tahu ciri dan pernyataan dari dinas Kesehatan tentang virus cacar monyet.
Baru-baru ini Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mengakui menemukan warganya diduga terjangkit virus cacar monyet.
Meski begitu pihak dinkes terus berupanya melakukan Langkah-langkah untuk memastikan apakan warganya terdampak atau tidak.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dinkes mengakui jika warganya memperlihatkan gejala terjangkit cacar monyet.
Saat ini pasien diduga terjangkit cacar moyet dalam isolasi di rumah sakit. Pasien tersebut mendapatkan penanganan medis secara intensif karena dicurigai terjangkit cacar monyet.
“Kondisi terakhir saat ini diisolasi, karena dokter curiga pasien cacar monyet,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Asep Hendra kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat seperti dikutip dari Antara.
Ia menuturkan tim kesehatan di lapangan masih mengumpulkan data terhadap pasien tersebut untuk memastikan kondisi kesehatannya terpapar cacar monyet atau tidak.
Saat ini diakui dinkes, tim kesehatan sudah mengambil sampel darah pasien.
Darah si pasien diambi untuk dilakukan uji laboratorium. Hasilnya kata Asep akan disampaikan kepada publik.
“Kami kan harus ambil sampelnya dulu, lalu sampel itu diperiksa, dan hasilnya baru keluar beberapa hari kemudian,” kata Asep.
Status pasien yang diisolasi kata Asep masih dicurigai. Sehingga belum bisa dipastikan apakah suspek, karena ada beberapa kriteria yang belum bisa diputuskan.
Saat ini petugas kesehatan akan menanyakan lebih lanjut terkait riwayat kesehatannya.
Termasuk dalam hal ini adalah memeriksa kondisi kulit pasien yang terlihat ada bintik-bintik mengarah pada cacar monyet.
“Pasien itu sementara bergejala bintik-bintik, karena semua jenis cacar seperti itu, meski itu cacar air,” katanya.
Memahami penyakit Cacar Monyet
Virus cacar monyet yang berasal dari Afrika Barat memiliki CFR kurang dari 3 persen. WHO (2022) melaporkan CFR cacar monyet 1,4 persen.
Pada tahun 2018, ditemukan dua kasus cacar monyet di Inggris. Satu kasus terdeteksi dari wisatawan Nigeria yang berkunjung ke Inggris. Yang kedua berupa kasus nosokomial pada petugas kesehatan yang secara epidemiologis terkait perawatan kasus cacar monyet. Tahun 2019 dan 2020 juga dilaporkan kasus serupa di Inggris.
Pada tahun 2021, di Amerika Serikat, semua turis yang kembali dari Nigeria terdeteksi positif cacar monyet dari varian Afrika Barat. Dalam wabah ini, jarang terjadi penyebaran dari manusia ke manusia. Untungnya insiden tersebut tidak berdampak buruk bagi populasi yang lebih luas, setelah upaya kesehatan masyarakat yang paripurna nan terpadu dikolaborasikan multisektoral.
Pada 6 Juni 2022, terdapat 29 negara di Eropa dan Amerika Utara yang melaporkan 1.002 kasus positif cacar monyet ke WHO. Beruntung tidak ada kematian yang dilaporkan.
Hingga kini, wabah cacar monyet menjangkiti sebagian besar kaum pria yang berhubungan seks dengan sesamanya. Mayoritas kasus teridentifikasi dari pria yang mencari pertolongan di layanan primer dan klinik kesehatan karena gejala mirip infeksi menular seksual.
Di Indonesia, kasus pertama cacar monyet pertama kali dilaporkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 20 Agustus 2022.
Transmisi
Penularan cacar monyet berpotensi terjadi dari hewan ke manusia, manusia ke manusia, serta dari lingkungan yang terkontaminasi ke manusia. Virus cacar monyet ditularkan dari hewan yang terinfeksi ke manusia melalui kontak tidak langsung atau langsung.
Penularan terjadi dari gigitan atau garukan. Dapat juga berlangsung selama aktivitas tertentu, misalnya: berburu, menguliti, menjebak, memasak, bermain dengan bangkai, atau mengonsumsi hewan, seperti primata non-manusia, hewan pengerat darat, kijang, dan tupai pohon. Sirkulasi virus yang begitu luas di populasi hewan belumlah sepenuhnya diketahui dan riset lanjutan sedang dilakukan tim ilmuwan.
Penularan dari manusia ke manusia terjadi lewat kontak langsung melalui kulit. Hal itu meliputi: proses tatap muka, kontak kulit dengan kulit, mulut dengan mulut, mulut dengan kulit, juga droplet (saat batuk atau bersin). Virus cacar monyet memasuki tubuh melalui kulit yang terinfeksi, lewat mukosa (seperti: rongga mulut, tenggorokan, selaput tipis mata, dan alat kelamin), dapat juga melalui saluran pernapasan.
Masa infeksi bervariasi. Umumnya pasien dianggap menular hingga lesi kulit berkerak, keropeng telah jatuh dan segar lapisan kulit telah terbentuk di bawahnya. Penularan juga berpotensi terjadi dari lingkungan ke manusia. Hal ini dinamakan transmisi fomite. Ada satu kasus petugas kesehatan dengan infeksi cacar monyet tertular virus melalui kontak dengan tempat tidur yang terkontaminasi.
Virus ternyata dapat bertahan 1-56 hari, tergantung suhu dan kelembaban ruangan. Virus belum dijumpai di air limbah. Penularan cacar monyet juga dilaporkan terjadi terutama melalui kontak fisik erat, termasuk kontak seksual, baik oral, vaginal, dan anal.
Jalur penularan melalui aerosol, saluran pernapasan, atau cairan tubuh lain (ASI, ketuban, darah, air mani, cairan vagina) masih dalam proses penyelidikan.
Pencegahan
Kewaspadaan kontak dan penularan melalui droplet diterapkan untuk setiap pasien dengan suspek cacar monyet. Area di dalam fasilitas perawatan kesehatan yang sering digunakan oleh pasien atau di mana kegiatan perawatan pasien terjadi dan peralatan perawatan pasien harus dibersihkan dan didesinfeksi sesuai dengan pedoman nasional atau fasilitas layanan kesehatan.
Seprai, kain, handuk, pakaian, dan barang-barang lain milik pasien di rumah sakit, harus ditangani dan dikumpulkan dengan hati-hati. Semua cairan tubuh dan limbah padat pasien cacar monyet perlu diperlakukan sebagai limbah infeksius. Pasien cacar monyet yang diisolasi tetap perlu diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan keluarga dan pengunjung untuk mempercepat kesembuhan.
Di Belgia, pemerintah telah memperkenalkan program wajib karantina selama 21 hari untuk penderita cacar monyet. Untuk meningkatkan kewaspadaan umat serta meningkatkan kecerdasan literasi kesehatan masyarakat terhadap cacar monyet, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Monkeypox yang dapat diunduh secara gratis.
#Ada #Cacar #Monyet #Kota #Santri #Dinkes #Kota #Tasikmalaya #Beri #Pengakuan #Begini
Sumber : tasikmalaya.suara.com